Dongeng Putri Duyung

09.55 Henny Melvina 0 Comments

Kisah Putri Duyung Kecil



Puteri duyung kecil tinggal di kerajaan bawah laut bersama dengan ayahnya, sang Raja Laut, neneknya dan enam kakak perempuannya, masing-masing berbeda satu tahun usianya. Ketika putri duyung mencapai usia 15 tahun, ia diijinkan berenang ke permukaan untuk melihat dunia di atas laut, dan jika usia mereka sudah cukup, saru dari mereka bergantian melihat permukaan laut tiap tahunnya. Setiap seorang dari mereka kembali, puteri duyung kecil mendengar dengan penuh kerinduan seluruh keindahan di permukaan dan cerita tentang manusia

Akhirnya saat puteri duyung kecil pun tiba. Dia berkelana ke permukaan laut, saat ia berkelana dia melihat seorang pangeran tampan di sebuah kapal, ia pun jatuh cinta dari kejauhan. Saat sebuah badai besar melanda dan mengakibatkan pangeran tampan terlempar ke laut, putri duyung kecil menolong pangeran yang tak sadarkan diri dan membawanya ke pantai dekat sebuah kuil. Di sana ia menunggu sampai seorang gadis dari kuil menolong sang pangeran. Pangeran tidak pernah melihat putri duyung kecil yang telah menolongnya.

Putri duyung kecil bertanya pada neneknya apakah seorang manusia dapat hidup selamanya jika mereka tidak tenggelam. Neneknya berkata bahwa manusia memiliki umur lebih pendek dari pada duyung yang rata-rata berusia 300 tahun. Ketika duyung mati mereka akan berubah menjadi buih-buih ombak dan lenyap tak berbekas, sementara manusia mempunyai jiwa abadi yang hidup disurga. Putri duyung kecil yang merindukan pangeran dan ingin memiliki jiwa yang abadi, mendatangi penyihir laut. Penyihir laut menjual ramuan yang dapat memberinya sepasang kaki. Ditukar dengan suara putri duyung kecil karena suara putri duyung adalah yang paling murni didunia.

Penyihir laut memperingatkan begitu putri duyung menjadi manusia dia tidak boleh kembali ke laut. Putri duyung kemudian meminum ramuan itu yang terasa seperti ditusuk oleh sebuah pedang. Kemudian setelah ia meminum ramuan tersebut siripnya akan berubah menjadi sepasang kaki, bahkan bisa berdansa lebih dari manusia lainnya. Hanya saja kakinya akan terasa seperti berjalan diujung pisau tajam dan terluka parah. Sebagai tambahan ia akan memperoleh jiwa jika pangeran mencintainya dan menikahinya dengan begitu sebagian jiwa pangeran akan mengalir kepadanya. Sebaliknya jika pada pagi pertama sang pangeran menikahi gadis lain, putri duyung akan patah hati dan terurai menjadi buih-buih ombak.

Putri duyung meminum ramuan itu dan bertemu pangeran yang tertarik pada kecantikan dan keanggungannya walau ia bisa. Tetapi yang paling ia sukai adalah melihat putri duyung menari dan ia menari untuk pangeran walaupun sakitnya tak tertahankan. Ayah sang pangeran telah memerintahkan pangeran untuk menikahi putri dari kerajaan tetangga. Namun pangeran mengatakan bahwa ia hanya mencintai gadis dari kuil yang telah menolongnya tetapi ia juga berkata putri duyung telah mulai mengambil hatinya. Namun apa daya, ternyata putri kerajaan tetangga adalah gadis dari kuil, yang dikirim ayahnya untuk belajar disana. Pangeran mencintai dan menikahinya.

Putri duyung patah hati. Dia memikirkan semua yang telah ia korbankan dan sakit yang ia tanggung. Ia menderita, menunggu datangnya kematian. Tetapi sebelum pagi datang, kakak-kakak putri duyung kecil datan membawa pisau yang telah mereka tukarkan dari Penyihir laut dengan rambut panjang mereka. Jika putri duyung memengal pangeran dengan pisau itu dan membiarkan darah pangeran menetes ke kaki putri duyung penderitaannya akan berakhir dan ia akan terus hidup.

Namun putri duyung tak sanggup membunuh pangeran yang sedang tidur bersama pengantinnya. Saat pagi tiba, ia melemparkan diri ke laut kemudian tubuhnya perlahan-lahan berubah menjadi buih-buih ombak.




0 comments:

The moment that it stops lyrics

04.50 Henny Melvina 0 Comments

The Moment that it Stop - The Narrative


Lazy days; you're the only thing they waste away.
You're so afraid of all the problems we've been faking.
And You were wondering where I've gone
when you want me to make your heart sing..
The boys are slowly chasing on but they can't guarantee the whole thing.

And when you cry, the eyeliner will slip beneath your eyes to catch your breath.
Brush off your cheek, still aching as your hands whip at your sides, caress your dress.

Daring words -- do you believe that I've been stealing time?
And all that hurts will only fade as the days fly.
And then you'll open up your arms, and you'll be sent directly in, dear.
Free from the heartache of his harm, when we're the only one's who'll be here.

And when you cry, the eyeliner will slip beneath your eyes to catch your breath.
Brush off your cheek, still aching as your hands whip at your sides; oh I like your dress.

I think a change is what I need. 
I thought you needed someone you knew you could trust entirely.
I've always been fine on my own.
I thought that you were growing tired of always feeling alone.
These days drag on; I'm losing faith.
You said we'd work it out together but you're pushing me away.
Well I'm here but I fear my heart is not.
You said your heart would follow me until the moment that it stopped. The moment that it stopped.......

You should have known with all the things I crowded in your mind 
-- I'd leave you a mess.




--so crowded in my head, want to run to the highest mountain, want to cry hard, get caught in the rain and contemplating in loneliness


0 comments: